Sabtu, 26 Februari 2011

Di saat daku tua

Beberapa tahu lalu, bokap dapet poster berisi puisi yang bagus banget dari temennya. Puisi ini asalnya dari bahasa Cina yang diterjemahkan ke bahasa indonesia. Temanya tentang orang tua, dan..percaya deh, puisi ini bener-bener dalem dan menyentuh hati. Langsung aja, check this out!





Disaat daku tua...

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan sayuran di bajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan,

Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat saya membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku
Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku.
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan disaat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemas untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku
Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
 Berilah sedikit waktu padaku untruk mengingatnya,
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku,
asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku,
Daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, jangan bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu
disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.




Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.


Nah, gimana? menyentuh hati banget kan puisinya. huhu. Puisi ini bagus banget buat kita jadiin bahan renungan dan introspeksi  kita. Intinya, maklumilah kesalahan-kesalahan orang tua kita J

4 komentar:

Cute Kiwi